Halaman

Kamis, 15 Agustus 2013

Masalah Sosial Tawuran Pelajar

Tawuran pelajar menjadi masalah sosial di lingkungan masyarakatIndonesiaterutama pada pelajar sekarang. Dan bagi masyarakatJakartamasalah sosial tersebut sudah menjadi berita harian bahkan acara-acara televise kini sudah banyak yang memuat khusus membahas aksi-aksi kekerasan.
Pengertian tawuran itu sendiri yang saya baca dari salah satu sumber media elektronik merupakan salah satu bentuk perilaku agresi, karena dalam tawuran terdapat perilaku baik fisik atau lisan yang disengaja dengan maksud untuk menyakiti dan merugikan orang lain. Tawuran tersebut kini merambah kepada remaja-remaja, karena masa remaja adalah masa dimana mereka dalam proses mencari jati diri. Pencarian jati diri tersebut di tunjukkan dengan membuat kelompok atau “geng” dan menunjukkan keegoannya. Kelom pok tersebut tidak hanyalimaorang atau sepuluh orang mungkin bisa satu sekolah. Ketika sudah terbentuk kelompok seperti itu maka akan adanya persamaan sikap dan sifat diantara mereka, maka ketika ada kelompok yang melecehkan atau merendahkan harga diri salah satu anggotanya mereka tidak akan tinggal diam dan akhirnya rasa emosionallah yang berbicara dan mengakibatkan tawuran itu terjadi.
Penyebab tawuran pelajar itu sendiri ada dua faktor yaitu internal dan eksternal. Yang dimaksud faktor internal disini adalah faktor yang berlangsung dari dalam diri yang keliru pada remaja dalam menanggapi lingkungan disekitarnya dan semua pengaruh dari luar. Sedangkan faktor eksternal adalah sebagai berikut :
  1. Faktor keluarga
  • perceraian orang tua atau “broken home”
  • buruknya suasana rumah
  • penolakan orang tua, ada pasangan suami istri yang tidak bisa memerenkan tugasnya sebagai orangtua yang baik
  • pengaruh buruk dari orang tua, seperti orang tua yang terlalu keras dalam medidik anaknya dan tindakan asusila
  1. Faktor lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan bias berupa bangunan sekolah yang tidak memenuhi persyaratan,tampahalaman bermain yang cukup luas, kurangnya fasilitas olahraga dan fasilitas-fasiliat lain, buruknya ruang belajar ditambah murid di dalam satu kelas yang melebihi kapasitas dan lain sebagainya.
  1. Faktor lingkungan
Lingkungan yang buruk bagi pendidikan dan perkembangan remaja.
Untuk menanggulangi masalah tawuran pelajar sekarang saya mengambil dari teori Kartini Kartono yaitu:
  1. Banyaknya mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri, dan melakukan koreksi terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dan tidak menuntun
  2. Memberikan kesempatan pada remaja untuk beremansipasi dengan cara yang baik dan sehat
Meberikan bentuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan remaja zaman sekarang serta kaitannya dengan pengembangan bakat dan potensi remaja

6 komentar: